celebesaktual.id — Luwu Timur, Langit pagi di Dusun Tongkumaino, Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, seakan ikut muram menyaksikan prosesi pemakaman dua warganya yang menjadi korban penembakan tragis di Papua, Senin (13/1/2024). Tangis haru keluarga, sahabat, dan tetangga mengiringi kepergian Efraim Dore (39) dan Abineno Tadona (64), yang kini kembali ke pangkuan bumi.
Di tengah suasana duka, Aipda Oktavianus turut hadir mengikuti ibadah pemakaman di rumah duka. Ia bersama masyarakat memberikan penghormatan terakhir kepada kedua korban yang dikenal sebagai sosok pekerja keras dan penuh kasih sayang kepada keluarga.
“Efraim adalah anak yang berbakti. Tidak pernah saya dengar ia meninggikan suara kepada orang tua,” ucap seorang kerabat sembari menyeka air mata. Sementara itu, Abineno dikenal sebagai sosok yang bijak dan menjadi tempat bertanya bagi banyak orang di desanya.
Kisah tragis yang menimpa kedua korban bermula pada Rabu (8/1/2025). Saat itu, mereka tengah menikmati makan siang di sebuah camp tempat mereka bekerja sebagai tukang sengso kayu di Papua. Namun, tanpa disangka, insiden kekerasan terjadi. “Saya tidak pernah menyangka itu akan menjadi percakapan terakhir kami. Kakak hanya bilang, ‘Doakan saya sehat-sehat di sini,’” ujar salah satu anggota keluarga dengan suara bergetar.
Keluarga korban memutuskan untuk membawa pulang jenazah ke kampung halaman di Dusun Tongkumaino. Ibadah pemakaman berlangsung penuh haru, diakhiri dengan prosesi penguburan di TPU Kristen Dusun Tongkomaino.
Kapolres Luwu Timur melalui Kasubsi Humas, Bripka A. Muh. Taufik, menyampaikan pesan empati dan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. “Semoga keluarga diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi musibah ini. Kami turut merasakan kehilangan yang sangat besar.”
Kehilangan Efraim dan Abineno tidak hanya menjadi duka bagi keluarga, tetapi juga bagi masyarakat yang mengenal mereka. Kini, doa dan harapan terus dipanjatkan, agar perdamaian segera terwujud di tanah Papua, sehingga tidak ada lagi air mata yang harus jatuh karena kekerasan.
“Kenangan tentang mereka akan terus hidup di hati kami,” ujar seorang warga menutup prosesi penuh haru ini. ***