Terminal Malili, dari Tempat Transit Menjadi Denyut Baru Ekonomi Rakyat

foto: istimewa

Luwu Timur, celebesaktual.id - Kebijakan penataan sistem bongkar muat yang diterapkan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur mulai memperlihatkan hasil. Sejak diberlakukan aturan agar seluruh aktivitas bongkar muat barang terpusat di Terminal Malili, geliat ekonomi masyarakat sekitar meningkat pesat.

Terminal yang dulunya hanya sekadar tempat singgah kendaraan kini menjadi simpul ekonomi baru. Deretan warung makan, kios sembako, pedagang minuman, hingga jasa cuci kendaraan bermunculan seiring meningkatnya mobilitas di kawasan tersebut. Aktivitas bongkar muat yang hampir berlangsung sepanjang hari mendatangkan arus pekerja, sopir, dan masyarakat yang setiap saat membutuhkan layanan konsumsi maupun jasa.

“Kalau dulu omzet harian hanya cukup untuk belanja, sekarang ada lebihnya. Semua karena ramainya orang yang beraktivitas di terminal,” kata seorang pemilik warung di sekitar area.

Fenomena ini menunjukkan multiplier effect dari kebijakan yang diterapkan Bupati Luwu Timur, Irwan Bachry Syam. Menurutnya, penataan transportasi dan ekonomi masyarakat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. “Terminal harus menjadi pusat pertumbuhan. Jadi bukan hanya soal kendaraan, tetapi juga soal kehidupan ekonomi warga yang ada di sekitarnya,” tegasnya.

Dampak positif yang dirasakan pedagang kecil hingga UMKM memperlihatkan bagaimana sebuah kebijakan transportasi bisa sekaligus menjadi strategi penguatan ekonomi lokal. Dengan Terminal Malili sebagai pusat aktivitas, roda perekonomian Luwu Timur kini berputar lebih dinamis.